Hai everyone !!!!
Bagaimana kabar kalian? how long time tidak melihat tulisanku di blog ini :D
Apa?? ini sudah 10 tahun? sejak tulisan pertama ku di 2012
Bagaimana transisi perbedaan wajah dan fisikku di 2022 ini? Apa yang sudah kucapai di 10 tahun ini? Apakah impianku di 10 tahun lalu tercapai sekarang? Hal apa saja yang sudah kulewati di 10 tahun kemarin? Apa saja yang telah berkembang dari diriku 10 tahun berlalu? Apa pesan yang bisa kuambil dari 10 tahun perjalanaku yang sudah terlewati?
Apakah kalian masih setia membaca blog ku?? heiii siap siap aku akan mulai bercerita :) Apakah aku harus menceritakan awal mula mengapa tiba tiba hari ini aku ingin menceritakan 10 tahun yang telah berlalu dalam bentuk cerita? Baiklah akan kita bahas di bagian epilog. Baik kita mulai dari point ini :) selamat membaca....
Baik, kita mulai dengan bagaimana transisi wajah dan fisik, siapa tau dari kalian pembaca bertemu denganku, kalian bisa meminta tanda tanganku atau ber selfie denganku nanti wkwk.
Bagaimana 10 tahun berlalu dengan transisi wajah dan fisik ku?
Yaa jelas sangat berbeda. Yeahh mungkin kalian tidak akan mengenalku lagi dari foto 10 tahun lalu yang aku post saat di bangku sekolah menengah pertama, karena aku sekarang berhijab, dengan sedikit banyak tahi lalat di muka, ini faktor genetik yang paling aku tidak pernah mengerti sampai sekarang haha bagaimana asal usul kemunculan tahi lalat itu wakwkakwkaka. Tinggi ku juga berubah, aku pikir dulu waktu sekolah aku akan memiliki tinggi yang rata rata 150 cm, ternyata siapa sangka tinggi ku sangat lebih dari itu, akupun juga tidak tahu mengapa aku bisa tinggi, apakah aku terlalu banyak minum susu D*ncow waktu dulu? hahaha. Tahukah kalian yang sampai sekarang sengaja aku tidak rubah dari ciri khasku? yeah tentu saja, warna kulitku. Yess, warna kulitku tetap sawo matang. Di era kemajuan teknologi dalam bidang kecantikan sekarang dengan istilah "Glowing/Glow up" dengan kulit licin putih adalah standar kategori glowing, aku memilih tetap dengan warna kulit ku yang dulu. Kenapa?? yaa tentu sajalah, aku tidak ingin orang-orang melupakan ku dengan ciri khas ku yang selalu melekat dengan istilah "hitam manis" , yang kedua aku nyaman dengan warna kulitku yang seperti ini aku tidak merasa terganggu yang penting sehat saja bukan?, walaupun kadang orang orang tetap bertanya "aku seperti ras negro" tapi menuju dewasa aku tidak mepedulikan omongan itu haha. Yang ketiga guru biologi ku waktu sekolah menegah pertama pernah menyampaikan pelajaran tentang turunan genetika, yang dimana pelajaran itu mengajarkan bahwa ada 1 hal yang tidak dapat diubah dari keturunan kita, yaitu gen kita jadi walaupun sekarang kita seputih apapun, se-mancung apapun hidungnya karena operasi, gen tetaplah gen, dia akan menjadi turunan.atau warisan ke anak/cucu kita nanti. Yang keempat tentu saja adalah produk kecantikan sekarang kita harus teliti melihat komposisi bahannya, aku sangat khawatir produk yang mengandung mercuri, terlalu seram membayangkan efek sampingnya. Any, kalian mau melihat fotoku 10 tahun ini? hahah baiklah, awas saja terpesona
|
Dokumentasi diriku, ditengah terik matahari berfoto dengan latar Danau Sentani, Jayapura. |
Oke, lanjut? Baik kita ke point 2
Apakah impianku di 10 tahun yang lalu tercapai?
Aku coba ingat ingat kembali ya, memang apasih cita cita kecilku dulu yang selalu aku tulis di pelajaran bahasa Indonesia? Oke aku mulai ingat wkwk, aku ingin jd presenter, aku ingin jadi abdi negara, aku ingin jadi dokter, aku ingin jadi DPR, aku ingin jadi komikus, aku ingin jadi atlet bulutangkis, dan masih banyak lagi wkkw yang sering ku gonta ganti di lembaran karanganku disetiap pelajaran bahasa Indonesia disetiap semester wkwk. Dari semua impian yang kutulis sewaktu diriku dibangku sekolah, alhamdulillah tidak ada yang tercapai .... WKWKWKWKWK. Nah loh jadi gimana maksudnya?
Seiring waktu berjalan yaaa sobat sobat ambyarr, kita akan mulai mempelajari bahwa terkadang keinginan tidak harus selalu terpenuhi, ada kalanya kita harus belajar legowo, memutar arus kemudi, tapi ingat, jangan menyerah, masih banyak jalan lain untuk bisa membuat kita bahagia. Walaupun cita cita sewaktu kecilku tidak ada yang tercapai hingga sekarang, aku tetap merasa baik baik saja, karena di 10 tahun perjalananku menuju fase dewasa. Sejatinya cita cita yang paling mulia adalah kita dapat bermanfaat bagi orang lain, tanpa memandang profesi. Kalau kalian bertanya kembali kepadaku, tapi fit tetap masih adakan ambisi tertinggal terkait cita cita kamu yang tidak tercapai?. Jawabanku yaa tentu saja masih ada tersisa ambisi di hatiku, tapi cita-cita yang aku inginkan dimasa kecil masih bisa kuraih dengan menjadikannya sebuah kerjaan sampingan atau hobi ku mengikuti event event yang berhubungan dengan tema tersebut, itu cukup mengobati rasa haus ambisiku. Tapi point utamaku sekarang tetap kembali pada statement awal ku diatas, dan juga raih apa yang masih bisa kulakukan dan bermanfaat bagi orang lain juga kebahagianku, jangan terpatok hanya dengan sebuah title ataupun profesi, Just do it, make it flow like a river.
|
Dokumentasi "sungai mengalir" yang kuabadikan dalam pendakian di Lembah Ramma. Filsafatnya adalah Jadilah seperti sungai yang mengalir, tapi pilihlah arus yang membawamu ke tempat yang bermanfaat bagi banyak orang. |
Point selanjutnya
Hal apa yang sudah kucapai di 10 tahun yang telah berlalu ini?
Aku tak ingin membatasinya dengan pikiran sempit yang selalu menstandarkan bahwa achievement (pencapaian) seseorang diukur dari *maaf banyaknya materi yang kita kumpulkan. 10 tahun berlalu membawaku bertemu dengan banyak orang, pengalaman, kejadian. Menyaksikan orang orang datang dan pergi, harapan yang harus diperjuangkan dan dilepaskan, kesan dan memori yang tercipta. Tak mampu kutuangkan dalam kata kata pada tulisan ini. Tapi pelajaran mahal yang kudapat dari 10 tahun yang telah berlalu adalah bagaiman cara mengenali diriku sendiri, bagaimana cara berdamai dengan diriku sendiri. Itu pelajaran termahal yang aku kumpulkan dari setiap cerita yang terjadi pada diriku di 10 tahun yang telah berlalu ini.
|
Dokumentasi pendakian G. Kawah ijen. Ada seorang penjual belerang memanggul ratusan kilogram belerang. Aku hanya ingin memberikan caption untuk point kedua ini yaitu "Jangan terlalu fokus melihat pada quantitas, tapi kualitasnya" |
Next gaess, belum bosan kan ya? hehhe
Apa saja yang telah berkembang dari diriku 10 tahun berlalu?
Mari kita satukan atau berikan pendapat kata "berkembang" versi kalian. Kalau menurutku berkembang itu sebuah progress yang dulu awalnya tidak tau apa apa menjadi tau. Yang dulu awalnya hanya 0 mungkin sekarang menjadi 1. Intinya sebuah progres lah ya. Kalau aku apa ya? haha apakah jalan jalanku makin berkembang? wkwk yaa bisa jadi wkwk oke mari kita sebut dengan "keberanian". Menurutku ya, di 10 tahun yang berlalu ini membuat "keberanianku" semakin berkembang, dari berbagai sisi mengambil keputusan, mencoba tantangan baru, termasuk pergi kemanapun sendirian itu aku anggap sebuah keberanian yaaaa wkwk, lalu apalagi ya. Oh ya mengatur emosi mental, itu juga sebuah perkembangan, bagaimana diriku mengenali dan mengendalikan diriku, seperti mental rasa takut, rasa khawatir, emosi, memilih circle pertemanan yang pas atau sesuai. Juga pasti soal perkembangan soft skill, aku menjadi orang yang selalu ingin belajar dan mencari walaupun yaa harus bertebal muka menimba ilmu kepada orang yang awalnya akupun tidak mengenalnya wkkw, tapi demi ilmu atau soft skill "i will do, no matter what happen" muka tebal adalah jalan ninjaku untuk sok akrab wkwkwk.
|
Dokumentasi di pulau Karanrang, saat mengambil sample dataset. Gambar ini memberiku semangat tentang "Tuntaskan apa yang sudah kamu pilih".
Are you still there??? ... semoga yak masih membaca the last pragraph nih
Apa pesan yang bisa kuambil dari 10 tahun perjalanaku yang sudah terlewati? |
"Kita akan menjadi kenangan bagi ingatan orang lain, Maka pilihlah kesan yang akan kamu tanamkan pada memori oranglain sesuai apa yang kamu ingin mereka ingat atau kenang dari diri kita. Jika kamu ingin memiliki kenangan baik pada ingatan orang lain, berilah kesan terbaikmu bagi mereka." - Fitri
|
Dokumentasi diriku melukis tengah malam di kantor. But the point is "Bayangkan hidupmu adalah selembar putih kanvas, kamu bebas memilih warna, tinta, kuas, tools apa saja yang dapat mendukung karyamu, Di dalam proses pembuatan karyanya hanya kamu yang tau, mau jadi apa bentuk lukisan hidupmu kemudian hari? Apakah terlihat baik atau buruk?"
EPILOG Hari ini, jakarta diguyur hujan, macet padat dan beberapa titik banjir. Aku memutuskan untuk menunggu lebih lama di kantor menunggu hujan reda. Disela menunggu sambil membuat bahan presentasi. Temanku bercerita bahwa dia akan segera resign, sontak saja aku tertarik membahas niat resignya. Pendapatku, memang cukup logis, matang dan penuh pertimbangan keputusannya, tapi disisi lain aku sedikit sedih mendengar kabar pengunduran dirinya. Belum lama kukenal orangnya tapi menurutku dia memberikan kesan diingitanku yang cukup baik. Salah satunya bagaimana menjadi seorang yang bertanggungjawab dalam kepala keluarga. Dia tau kebutuhan hidup dalam menjalani rumah tangga itu banyak, dan tidak mungkin hanya mengandalkan 1 income saja, dia memberanikan diri mengambil 2 job site di 2 perusahaan berbeda dalam 1 waktu. Terlihat menantang itu pasti dan sangat keren bagaimana cara dia me manage waktunya. Tapi yang orang lain sedikit atau tidak melihatnya adalah sisi bagaimana dia berjuang dan berkomitmen dalam keputusan yang dia ambil. Kini aku tau alasan mengapa dia sering lembur dikantor ataupun motor dia tidak mendapat tempat parkir di pekarangan kost, tahu jawabannya karena apa? Yaaa tentu saja apalagi, dia menginap dikantor untuk menyelesaikan kerjaan sampingannya secara remote sehabis jam pokok pulang kantor jam 17.00 lalu dia balik ke kost an sekita jam 6.30 pagi untuk ganti pakaian atau membersihkan badan. Bisa bayangkan betapa capeknya? sangat capek sepertinya ya. Aku sering mengajaknya mengobrol setiap pagi jika bertemu, raut wajah tidak akan bisa membohongi jika dia sangat lelah, tapi dia bisa menutupinya dengan full energi senyuman, seolah tengah malam lembur itu berlalu begitu saja tanpa ada rasa kerjaan yang banyak. Dan jumat lalu, kami 1 team bersepakat ingin makan siang nasi padang, taukan apa yang terjadi, dia diam diam membayarkan kami semua, tidak ada yang tau kejadian itu hanya aku yang tau (dia memintaku merahasiakannya) aku masih merahasiakannya sampai sekarang kepada teman teman team ku yang berniat membayar makan siang itu ke aku. *Sorry kuberitahukan disini aku pikir disini tidak ada teman kantorku juga yang membaca dan mengetahui blog ku wkwk, dan juga ini sebuah kebaikan yang bisa di contoh wkkw. Yaa dari kejadin tadi saat menunggu hujan aku merasa sangat sedih karena dibalik keceriannya sepekan ini ternyata mengandung salam perpisahan beberapa saat lagi, sedih karena merasa jauh dari orang yang bisa kita ambil hikmah pesan dan kesan perilakunya. Disisi lain turut merasa senang karena dia tidak perlu lagi melakukan lembur setiap malam untuk mendapatkan double income nya, dan karirnya berkembang. Aku tadi diminta untuk berfoto bareng dengan dia, tapi diri ini masih sungkan, biarlah memori memori kebaikannya menjadi pelajaran kenangan yang bisa aku terapkan juga kemudian hari. | Djakarta, 06/10/2022 "Selalu indah bagiku mengabadikan momen hujan di sore hari, syahdu bersemayam di hati" |
Sampai ketemu lagi dicerita selanjutnya. 1:12 WIB (Djakarta, 0710/2022)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar